Unsur Komunikasi
a. Lingkungan komunikasi
Lingkungan (konteks) komunikasi memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
- Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Maksudnya adalah komunikasi bersifat nyata dan real sehingga dikatakan mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara maupun gerakan-gerakan sebagai tanda.
- Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,
- Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga komponen komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.
b. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding).
Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke
atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam
kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding).
Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas
menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan
dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder).
Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda
menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara
(enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
c. Sumber PenerimaSumber penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima (komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerima.
d. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada
kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach,
1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang
peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content)
dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik
mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan
tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang
lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya
kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga
merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda
akan mempunyai banyak pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu
tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak
pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari.
Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin
banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi
perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk
mengungkapkan diri.
e. Umpan Balik/ Feed Back
Umpan balik adalah informasi yang
dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari anda
sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda
panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua
arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan
cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri.
Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda
mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda
melihat apa yang anda tulis.
Selain umpan balik sendiri ini, anda
menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang dalam
berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan
kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk
umpan balik.
f. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan
dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima
dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan
dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang
disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik
(ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di
kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna).
Gangguan dalam komunikasi tidak
terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita
tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan
dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari
keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan
keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik
adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
g. SaluranSaluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
h. Pesan
Pesan dalam komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar